Inter Milan 2-0 Lazio
Inter Milan berhasil mengalahkan Lazio dengan skor 2-0 di Giuseppe Meazza dalam pertandingan pekan ke-11 Serie A musim 2025/2026 yang digelar pada Senin (10/11/2025).
Gol-gol Lautaro Martinez dan Ange-Yoan Bonny membawa Nerazzurri ke puncak klasemen dengan 24 poin. Di sisi lain, Lazio masih memiliki 15 anggka dan berada di posisi ke-9.
Jalannya Pertandingan
Babak pertama
Lazio memulai laga di Giuseppe Meazza dengan rasa percaya diri yang cukup tinggi, berusaha membangun permainan sejak lini belakang. Namun Inter Milan langsung menunjukkan kontrol penuh sejak peluit awal, seakan ingin mengirim pesan bahwa mereka berstatus tuan rumah sekaligus pemuncak klasemen.
Hanya dalam dua menit, Inter Milan sudah membuka keunggulan berkat aksi cepat dan tajam dari Lautaro Martinez. Berawal dari pressing agresif, Alessandro Bastoni berhasil merebut bola di area berbahaya dan menyodorkannya kepada sang kapten untuk dituntaskan dengan tembakan first-time ke sudut atas gawang.
Ivan Provedel tidak sempat bereaksi terhadap sepakan tersebut, membuat Giuseppe Meazza langsung bergemuruh dalam euforia. Gol cepat itu memberi Inter Milan dorongan mental besar dan membuat Lazio harus menyesuaikan ritme permainan sejak sangat dini.
Inter Milan terus menjaga momentum setelah gol tersebut dan kembali mengancam pada menit kedelapan. Federico Dimarco mengirimkan umpan bebas terukur yang disambut sundulan Martinez, namun bola hanya melayang tipis di atas mistar.
Tekanan berulang itu membuat Lazio kesulitan keluar dari tekanan dan membangun serangan dengan rapi. Setiap kali bola berada di kaki pemain belakang Lazio, pressing Inter langsung memotong jalur operan dan memaksa mereka melakukan kesalahan.
Lazio baru mulai menemukan celah pada menit ke-18 ketika Mattia Zaccagni mendapat ruang di sisi kiri. Ia bergerak memotong ke dalam dan melepaskan tembakan keras yang melintas tipis di atas gawang Yann Sommer.
Momen tersebut menjadi pengingat bagi Inter Milan bahwa Lazio tetap memiliki ancaman yang bisa muncul kapan saja. Meski Inter Milan terlihat dominan, satu momen kecil kelengahan bisa mengubah jalannya pertandingan.
Inter Milan merespons peluang itu melalui serangan balik cepat yang dibangun dari lini tengah. Nicolo Barella melepaskan umpan terobosan matang ke Luka Sucic yang berdiri bebas, namun tendangan volinya malah melenceng tipis di sisi gawang.
Peluang tersebut sebenarnya cukup untuk menggandakan keunggulan Inter Milan dan membuat Lazio makin tertekan. Namun kegagalan itu membuat skor tetap bertahan dan memberi Lazio sedikit napas untuk memperbaiki keseimbangan permainan.
Memasuki menit-menit akhir babak pertama, tempo pertandingan sedikit melambat karena kedua tim mencoba bermain lebih berhati-hati. Hingga turun minum, Inter Milan tetap memimpin 1-0 dalam sebuah laga yang berjalan intens namun terkontrol.
Babak kedua
Lazio mencoba mengubah jalannya pertandingan setelah turun minum dengan bermain lebih agresif. Mereka menaikkan garis tekanan dan berusaha memaksa Inter Milan melakukan kesalahan di area sendiri.
Peluang terbaik mereka datang pada menit ke-53 saat Matteo Guendouzi mendapat ruang tembak di depan kotak penalti. Ia melepaskan tembakan mendatar terarah ke pojok bawah, tetapi Yann Sommer bereaksi cepat dan menepis bola dengan menjatuhkan diri ke kanan.
Penyelamatan itu menjadi momen penting yang menjaga keunggulan Inter Milan tetap utuh. Lazio yang sempat merasa berada di atas angin justru kehilangan momentum karena kegagalan memanfaatkan peluang tersebut.

Inter Milan kemudian perlahan kembali mengambil kontrol permainan. Kombinasi Nicolo Barella dan Lautaro Martinez kembali jadi masalah bagi lini belakang Lazio yang mulai kehilangan keseimbangan.
Barella mengirimkan umpan matang yang sejatinya bisa diubah menjadi gol kedua Inter Milan, namun Martinez salah mengarahkan bola dan tendangannya melambung terlalu tinggi. Walau peluang itu terbuang, tekanan Inter semakin stabil dan gelombang serangan mereka makin sulit dihentikan.
Gol kedua akhirnya lahir pada menit ke-61 lewat rangkaian umpan yang sangat rapi. Barella memberikan umpan luar kaki dengan presisi tinggi kepada Martinez, lalu sang kapten mengalirkan bola ke Federico Dimarco yang bergerak di sisi kiri sebelum memberikan assist mendatar ke Ange-Yoan Bonny yang tinggal menyelesaikan tanpa kawalan.
Gol tersebut menggambarkan kualitas kolektif Inter Milan dalam membangun serangan cepat dan langsung. Dengan skor berubah menjadi 2-0, mental Lazio terlihat menurun, sementara Inter Milan bermain semakin percaya diri.
Inter Milan sempat mengira mereka telah mengunci pertandingan saat Piotr Zielinski menceploskan bola pada menit ke-67. Namun VAR membatalkan gol tersebut setelah tayangan ulang menunjukkan bola sempat mengenai tangan Dimarco dalam proses serangan.
Meski keputusan itu cukup mengecewakan, Inter Milan tidak kehilangan fokus. Mereka tetap mempertahankan tempo dan tidak memberikan ruang bagi Lazio untuk mengembangkan permainan.
Di sisi lain, Lazio mencoba memberi perlawanan hingga menit-menit akhir. Sundulan Gila yang membentur mistar menjadi salah satu peluang terbaik mereka untuk memperkecil ketertinggalan.
Lorenzo Pellegrini juga sempat memaksa Sommer melakukan satu penyelamatan penting di menit ke-87. Namun pergerakan Lazio terasa terlambat karena Inter Milan sudah mengatur ritme laga dengan baik.
Hingga peluit panjang berbunyi, skor 2-0 tetap bertahan untuk keunggulan Inter Milan. Kemenangan ini mempertegas konsistensi Nerazzurri yang tampil solid baik dalam menyerang maupun bertahan sepanjang pertandingan.
Susunan Pemain
Inter Milan (3-5-2): Yann Sommer; Manuel Akanji, Francesco Acerbi, Alessandro Bastoni; Denzel Dumfries (Carlos Augusto 56′), Nicolo Barella, Hakan Calhanoglu (Pio Esposito 81′), Petar Sucic (Piotr Zielinski 56′), Federico Dimarco; Lautaro Martinez (Marcus Thuram 71′), Ange-Yoan Bonny(Davide Frattesi 81′)
Pelatih: Cristian Chivu
Lazio (4-3-3): Ivan Provedel; Manuel Lazzari (Luca Pellegrini 68′), Mario Gila, Alessio Romagnoli (Oliver Provstgaard 75′), Adam Marusic; Matteo Guendouzi, Daniel Cataldi (Matias Vecino 65′), Toma Basic; Gustav Isaksen (Pedro 65′), Boulaye Dia (Tijjani Noslin 65′), Mattia Zaccagni
Pelatih: Maurizio Sarri
Statistik
Inter Milan sedikit lebih unggul dalam penguasaan bola dengan persentase 54%, sementara Lazio menguasai 46%. Dari segi kualitas peluang, Inter Milan mencatat expected goals lebih tinggi, yaitu 1.91 dibandingkan 0.68 milik Lazio. Meski jumlah total tembakan kedua tim sama kuat dengan delapan percobaan, Lazio justru lebih banyak mengarahkan tembakan tepat sasaran.
Inter Milan memiliki dua peluang besar sementara Lazio hanya satu, dan masing-masing tim juga sama-sama membuang satu peluang emas.
Dalam distribusi bola, Inter Milan mencatat 489 operan dengan akurasi 87% yang sedikit lebih baik dibandingkan 426 operan Lazio dengan akurasi 86%. Pertandingan ini juga cukup keras, dengan Inter mencatat 26 pelanggaran berbanding 11 dari Lazio. Dari situasi bola mati, Inter Milan memperoleh tiga tendangan sudut sementara Lazio hanya satu.
Man of The Match – Federico Dimarco
Federico Dimarco menjadi pemain yang tampil paling menonjol dalam pertandingan Inter Milan melawan Lazio. Ia ikut membangun serangan sejak awal dan akhirnya berkontribusi langsung dengan memberikan assist untuk gol kedua Inter Milan. Sepanjang pertandingan, Dimarco menunjukkan akurasi umpan yang baik dengan mayoritas operannya tepat sasaran dan beberapa di antaranya menghasilkan peluang berbahaya.
Selain kontribusi ofensif, ia juga aktif membantu pertahanan lewat sapuan, tekel, intersep, serta beberapa kali merebut kembali bola. Penampilannya yang seimbang antara menyerang dan bertahan membuatnya terpilih sebagai Man of the Match dalam laga tersebut.
Catatan Pertandingan
Pertandingan di Milan berlangsung dengan minim peluang, di mana kedua tim sama-sama mencatat delapan tembakan, namun Inter Milan memiliki kualitas peluang yang lebih baik berdasarkan angka expected goals. Lautaro Martinez yang sebelumnya melewati empat laga tanpa gol akhirnya kembali mencetak angka, sekaligus menambah koleksi golnya melawan Lazio menjadi tujuh.
Gol tersebut juga mengukuhkan posisinya sebagai salah satu penyerang tersukses dalam sejarah Inter Milan, karena ia kini telah mencapai setidaknya 10 gol dalam tujuh tahun kalender Serie A, sejajar dengan para legenda klub seperti Alessandro Altobelli, Benito Lorenzi, dan Giuseppe Meazza.
Pertandingan Berikutnya
Inter Milan akan menghadapi AC Milan di Giuseppe Meazza dalam pekan ke-12 Serie A yang digelar pada 24 November 2025. Sedangkan Lazio akan menjamu Lecce di Stadio Olimpico pada ajang dan waktu yang sama.
Jangan ketinggalan sengitnya persaingan di Serie A. Simak terus prediksi kompetisi tersebut di SBOTOP.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan



