Barcelona akan memulai musim La Liga musim 2025/2026 dengan tekanan besar di pundak mereka. Setelah sukses menjuarai liga di musim sebelumnya di bawah asuhan Hansi Flick, ekspektasi publik terhadap tim asal Catalunya ini sangat tinggi. Tak hanya harus mempertahankan performa, mereka juga harus menghadapi ancaman serius dari klub-klub pesaing yang telah memperkuat skuad mereka selama bursa transfer musim panas.
Tiga tim besar menjadi penantang utama: Real Madrid, Atletico Madrid, dan Athletic Bilbao. Ketiganya datang dengan komposisi pemain yang kuat, motivasi tinggi, serta strategi baru yang siap menggoyang dominasi Barcelona. Musim ini bukan sekadar soal mempertahankan gelar, tetapi juga soal membuktikan bahwa kemenangan musim lalu bukan sekadar keberuntungan.
Sebagai catatan, di tengah tekanan dari para penantang, Barcelona harus bersiap untuk tantangan terberatnya. Gelar juara musim lalu memang membanggakan, namun mempertahankannya di tengah persaingan yang semakin sengit jelas bukan pekerjaan mudah. Hansi Flick, yang musim lalu menuai pujian, kini akan diuji ketangguhan mentalnya sebagai pelatih.
Skuad Barcelona saat ini masih solid, namun perubahan dan peremajaan tetap dibutuhkan. Keseimbangan antara pemain muda seperti Lamine Yamal dan Gavi, serta pemain senior seperti Robert Lewandowski dan Ilkay Gundogan, harus dikelola dengan bijak. Kelemahan musim lalu di lini pertahanan dan ketergantungan pada individu tertentu menjadi poin evaluasi utama.
Barcelona juga tak boleh mengabaikan pentingnya kedalaman skuad. Musim yang panjang dan melelahkan membutuhkan rotasi pemain yang efisien, terlebih dengan jadwal padat di Liga Champions UEFA dan kompetisi domestik lainnya. Tim medis dan kebugaran fisik pemain juga akan memainkan peran penting dalam menjaga performa sepanjang musim. Dan berikut ulasan SBOTOP terkait sejumlah tim yang jadi penantang kuat Barcelona di La Liga musim depan.
Real Madrid: Babak Baru dengan Ambisi Tinggi
Real Madrid memulai musim ini dengan perubahan besar, termasuk di posisi pelatih. Xabi Alonso mengambil alih kendali dari Carlo Ancelotti, menandai awal era baru di Santiago Bernabeu. Perombakan ini juga mencakup perpindahan beberapa pemain kunci, termasuk kepergian Luka Modric yang bergabung ke AC Milan. Meskipun kehilangan pengalaman dari lini tengah, Real Madrid tak tinggal diam.
Skuad mereka diperkuat dengan kedatangan pemain-pemain muda berbakat seperti Dean Huijsen, Alvaro Carreras, dan Gonzalo Garcia, serta nama-nama besar seperti Trent Alexander-Arnold dan Franco Mastantuono. Namun, salah satu pukulan besar datang ketika Jude Bellingham mengalami cedera serius pada bahunya dan dipastikan absen hingga Oktober. Absennya sang gelandang andalan membuat Real Madrid harus menyesuaikan strategi mereka.
Meski demikian, lini tengah Real Madrid tetap mumpuni. Pemain seperti Eduardo Camavinga, Aurelien Tchouameni, dan Fede Valverde masih bisa diandalkan untuk mengisi kekosongan. Di lini depan, Kylian Mbappe menjadi tumpuan utama. Setelah meraih gelar top skor La Liga musim lalu dengan 31 gol, sang penyerang Prancis akan kembali menjadi motor serangan utama Real Madrid.
Tambahan kekuatan di lini belakang juga memperkuat ambisi mereka, dengan kembalinya Dani Carvajal dan Eder Militao. Namun, ada ketidakpastian soal masa depan Rodrygo. Ketertarikan dari klub-klub besar seperti Liverpool, Chelsea, Bayern Munich, dan Paris Saint-Germain berpotensi mengganggu kestabilan skuad jika transfer benar-benar terjadi. Dengan skuad yang sarat talenta dan pelatih yang membawa semangat baru, Real Madrid tak hanya ingin mengejar Barcelona, mereka ingin merebut kembali singgasana La Liga.
Atletico Madrid: Regenerasi Demi Konsistensi
Di bawah asuhan Diego Simeone, Atletico Madrid tetap menjadi kekuatan yang tak bisa diremehkan di La Liga. Meskipun hanya finis di posisi ketiga musim lalu dan gagal bersinar di ajang Piala Dunia Antarklub FIFA, musim ini bisa menjadi titik balik bagi mereka. Langkah-langkah strategis di bursa transfer menunjukkan tekad mereka untuk kembali bersaing di papan atas.
Atletico Madrid mendatangkan beberapa pemain penting seperti kiper Juan Musso, bek Clement Lenglet, serta gelandang kreatif Thiago Almada. Selain itu, mereka juga sukses merekrut Matteo Ruggeri dan Alex Baena, yang diproyeksikan untuk memperkuat sisi sayap dan lini tengah
Di sektor penyerangan, kombinasi Julian Alvarez, Alexander Sorloth, dan Antoine Griezmann menjanjikan kekuatan ofensif yang mengerikan. Lini belakang pun tetap kokoh, dipimpin oleh Jan Oblak yang menjadi tembok terakhir pertahanan, serta bek-bek solid seperti Robin Le Normand, Jose Maria Gimenez, dan Javi Galan.
Meski telah melepas beberapa pemain senior, Atletico Madrid justru terlihat semakin muda dan dinamis. Ketertarikan mereka terhadap Nick Woltemade dari Stuttgart menunjukkan ambisi jangka panjang untuk membentuk skuad yang kompetitif di masa depan. Dengan keseimbangan antara pemain berpengalaman dan darah muda, Diego Simeone memiliki modal kuat untuk menciptakan kejutan musim ini.
Athletic Bilbao: Soliditas dan Identitas Kultural yang Kuat
Athletic Bilbao mungkin tak memiliki kekuatan finansial seperti dua raksasa kota Madrid, namun mereka datang dengan stabilitas dan identitas yang kuat. Musim lalu, mereka berhasil finis di posisi keempat dan memastikan diri tampil di Liga Champions UEFA, sebuah pencapaian luar biasa bagi klub yang hanya merekrut pemain dari wilayah Basque.
Keberhasilan mempertahankan Nico Williams dari godaan Barcelona adalah kemenangan besar di luar lapangan. Bersama saudaranya, Inaki Williams, keduanya menjadi senjata utama di lini depan. Ditambah dengan Oihan Sancet, Gorka Guruzeta, dan Alex Berenguer, lini serang Athletic Bilbao memiliki variasi dan kecepatan yang merepotkan lawan.
Dari sisi pertahanan, nama-nama seperti Dani Vivian, Aitor Paredes, dan Yeray Alvarez menjadi andalan dalam menjaga kedisiplinan di lini belakang. Meski kehilangan Oscar de Marcos karena pensiun dan meminjamkan Julen Agirrezabala ke Valencia, Athletic Bilbao tetap aktif di bursa transfer dengan mendatangkan Roberto Navarro dan Beñat Gerenabarrena secara gratis. Tantangan terbesar Athletic Bilbao musim ini adalah soal kedalaman skuad. Partisipasi di Liga Champions UEFA menambah beban jadwal yang tidak sedikit. Dengan kebijakan rekrutmen yang ketat, pelatih Ernesto Valverde dituntut untuk memaksimalkan setiap potensi pemain lokal yang ada. Namun, jika berhasil menjaga konsistensi performa, bukan tidak mungkin Athletic Bilbao bisa menjadi kuda hitam yang mengancam dominasi klub-klub besar.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan
