Chelsea 3-0 Paris Saint-Germain
Chelsea berhasil mengalahkan Paris Saint-Germain dengan skor 3-0 di MetLife Stadium dalam final Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 yang digelar pada Senin (14/7/2025).
The Blues menjadi juara turnamen ini setelah mencetak gol lewat Cole Palmer (22′ dan 30′), serta Joao Pedro (43′), di mana raksasa Paris tidak mampu membalas.
Jalannya Pertandingan
Babak pertama
Chelsea memulai pertandingan dengan intensitas tinggi dan semangat menyerang yang terlihat jelas sejak peluit awal dibunyikan. Tekanan konstan dari lini depan mereka membuat Paris Saint-Germain kesulitan untuk mengembangkan permainan, bahkan sekadar menguasai bola di menit-menit awal.
Serangan cepat dari Chelsea nyaris membuahkan hasil saat pertandingan baru berjalan delapan menit. Cole Palmer mendapat peluang emas ketika bola liar mengarah padanya di dalam kotak penalti. Dengan teknik yang terjaga, ia melepaskan tendangan voli keras ke arah gawang. Meskipun Gianluigi Donnarumma sudah mencoba menghalau, arah bola hanya melenceng tipis di sisi kiri gawang Paris Saint-Germain.
Paris Saint-Germain tidak tinggal diam dan mencoba membalas. Desire Doue melepaskan tembakan jarak jauh yang terarah dari luar kotak penalti. Namun, kiper Chelsea, Robert Sanchez, menunjukkan refleks luar biasa dengan melakukan penyelamatan krusial yang menggagalkan peluang tersebut dan menjaga skor tetap imbang.
Tekanan Chelsea akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-22. Serangan dari sisi kanan diakhiri dengan umpan silang mendatar dari Malo Gusto yang berhasil dimanfaatkan oleh Palmer. Dengan penyelesaian dingin, ia menempatkan bola ke sudut kiri bawah gawang, membawa timnya unggul 1-0. Gol tersebut membuat Chelsea tampil semakin percaya diri dan menguasai tempo permainan.
Hanya delapan menit berselang, Palmer kembali mencatatkan namanya di papan skor. Kali ini ia memanfaatkan umpan terobosan akurat dari Levi Colwill. Dengan satu sentuhan kontrol yang sempurna, Palmer melepaskan tembakan keras yang tidak mampu dijangkau Donnarumma, menggandakan keunggulan Chelsea menjadi 2-0.
Menjelang akhir babak pertama, Chelsea belum mengendurkan serangan. Pada menit ke-43, mereka kembali mencetak gol, mempertegas dominasi mereka atas wakil Prancis tersebut. Palmer kembali menjadi aktor penting dalam proses gol ketiga. Setelah menerima bola di area tengah, ia memberikan umpan yang disambut Joao Pedro. Dengan ketenangan luar biasa, penyerang asal Brasil itu men-chip bola melewati Donnarumma yang terlanjur maju, menciptakan gol yang indah dan memukau.
Meski tertinggal, Paris Saint-Germain berusaha menutup babak pertama dengan sesuatu yang positif. Salah satu peluang terbaik mereka datang dari Joao Neves yang menanduk bola ke arah gawang setelah menerima umpan silang. Namun, Sanchez kembali menunjukkan keunggulannya sebagai penjaga gawang dengan penyelamatan penting yang memastikan gawang Chelsea tetap bersih hingga jeda pertandingan.
Babak pertama ditutup dengan skor 3-0 untuk keunggulan Chelsea, hasil dari penampilan dominan dan klinis mereka di depan gawang lawan. Keunggulan tersebut menjadi cerminan dari performa solid tim secara keseluruhan, baik dari lini belakang hingga ke barisan penyerang yang tampil tajam dan efektif.
Babak kedua
Memasuki babak kedua, Paris Saint-Germain mulai menunjukkan perubahan pendekatan. Mereka berusaha keluar dari tekanan dan mencoba mengalirkan bola lebih cepat untuk menembus lini tengah Chelsea. Namun, barisan pertahanan The Blues tampil begitu disiplin dan rapat. Setiap upaya serangan Paris Saint-Germain seolah selalu menemukan tembok kokoh yang sulit ditembus, bahkan sebelum mencapai area berbahaya.
Peluang nyata untuk Paris Saint-Germain tercipta pada menit ke-52 melalui aksi Ousmane Dembele. Pemain sayap lincah itu lolos dari pengawalan dan berdiri bebas di dalam kotak penalti. Ia melepaskan tembakan keras ke arah gawang, tetapi Robert Sanchez kembali menjadi pahlawan Chelsea dengan penyelamatan refleks yang luar biasa, menjaga keunggulan timnya tetap utuh dan membuat lini depan Paris Saint-Germain frustrasi.
Chelsea tidak hanya bertahan, mereka juga tetap agresif dalam mencari peluang. Di menit ke-55, Joao Pedro terlibat dalam duel satu lawan satu yang berakhir dengan dirinya terjatuh di kotak penalti. Meskipun situasinya terlihat kontroversial, wasit memutuskan untuk melanjutkan pertandingan tanpa memberikan penalti, dan tak ada intervensi dari VAR.
Serangan Chelsea semakin bervariasi setelah masuknya Liam Delap, yang langsung memberikan ancaman baru bagi pertahanan Paris Saint-Germain. Pada menit ke-68, pemain muda tersebut melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti. Bola mengarah tajam ke sudut gawang, namun Gianluigi Donnarumma bereaksi cepat dan melakukan penyelamatan gemilang.
Delap kembali memberikan tekanan pada menit ke-80. Kali ini ia melakukan tusukan ke jantung pertahanan Paris Saint-Germain sebelum melepaskan tembakan tajam. Namun, Donnarumma sekali lagi menunjukkan kualitasnya sebagai penjaga gawang top dengan menutup ruang tembak dan menggagalkan peluang tersebut.
Menjelang akhir pertandingan, tensi semakin memanas. Di menit ke-85, terjadi insiden yang melibatkan Joao Neves. Setelah menerima informasi dari tim VAR, wasit memutuskan untuk meninjau ulang kejadian tersebut. Kartu kuning yang awalnya diberikan kepada Neves kemudian diubah menjadi kartu merah langsung, membuat Paris Saint-Germain harus bermain dengan sepuluh pemain di sisa waktu pertandingan.
Unggul jumlah pemain, Chelsea memilih untuk menurunkan tempo permainan. Mereka lebih fokus menjaga penguasaan bola dan memastikan tidak memberi ruang bagi Paris Saint-Germain untuk bangkit. Strategi ini terbukti efektif. Hingga peluit panjang dibunyikan, tidak ada tambahan gol tercipta.
Dengan skor akhir tetap 3-0, Chelsea menutup pertandingan dengan kemenangan meyakinkan. Hasil ini memastikan mereka keluar sebagai juara dunia, sebuah pencapaian yang diraih berkat performa solid, taktik yang matang, serta kontribusi luar biasa dari para pemain di semua lini.
Susunan Pemain
Chelsea (4-2-3-1): Robert Sanchez; Malo Gusto, Trevoh Chalobah, Levi Colwill, Marc Cucurella; Reece James (Kiernan Dewsbury-Hall 77′), Moises Caicedo; Enzo Fernandez (Andrey Santos 61′), Cole Palmer, Pedro Neto (Christopher Nkunku 78′); Joao Pedro (Liam Delap 67′)
Manajer: Enzo Maresca
Paris Saint-Germain (4-3-3): Gianluigi Donnarumma; Achraf Hakimi (Goncalo Ramos 73′), Marquinhos, Lucas Beraldo, Nuno Mendes; Vitinha, Joao Neves, Fabian Ruiz (Warren Zaire-Emery 73′); Desire Doue (Senny Mayulu 73′), Ousmane Dembele, Khvicha Kvaratskhelia (Bradley Barcola 58′)
Pelatih: Luis Enrique
Statistik
- Paris Saint-Germain mendominasi penguasaan bola dengan persentase mencapai 66,5%, jauh lebih tinggi dibandingkan Chelsea yang hanya mencatat 33,5%.
- Meski begitu, Chelsea tampil lebih efektif dalam memanfaatkan peluang. Mereka menciptakan total 10 percobaan tembakan dengan lima di antaranya mengarah tepat ke gawang. Di sisi lain, Paris Saint-Germain melakukan delapan percobaan dengan enam yang berhasil menguji kiper lawan.
- Pertandingan berlangsung cukup keras dengan total 27 pelanggaran yang tercipta, di mana Chelsea mencatat 15 pelanggaran dan Paris Saint-Germain 12 kali. Wasit mengeluarkan empat kartu kuning untuk pemain Chelsea dan dua untuk Paris Saint-Germain. Bahkan Paris Saint-Germain juga harus bermain dengan 10 pemain di penghujung laga setelah menerima satu kartu merah.
- Dalam hal peluang dari bola mati, Paris Saint-Germain unggul tipis lewat lima tendangan sudut, sementara Chelsea mendapat tiga. Meski kebobolan tiga gol, kiper Paris Saint-Germain hanya melakukan dua penyelamatan. Sebaliknya, Robert Sanchez tampil cemerlang di bawah mistar Chelsea dengan mencatat enam penyelamatan penting sepanjang laga.
- Chelsea menjadi tim kelima, dan yang pertama dari Inggris, yang berhasil meraih lebih dari satu gelar Piala Dunia Antarklub FIFA, menyusul Real Madrid, Barcelona, Bayern Munich, dan Corinthians.
- Sejak 2013, Chelsea selalu menang dalam enam final internasional yang mereka jalani, tidak termasuk laga Piala Super UEFA. Kemenangan terbaru mereka juga menandai kali keempat Chelsea menang di partai final dengan selisih tiga gol, sebagaimana pernah terjadi dalam Community Shield 1955, Liga Europa 2019, dan Liga Konferensi UEFA 2025.
- Di sisi lain, kekalahan Paris Saint-Germain dalam laga ini menjadi yang kedua kalinya mereka takluk di final dengan selisih lebih dari satu gol, setelah sebelumnya kalah dari FC Gueugnon dalam final Coupe de la Ligue Prancis tahun 2000.
- Cole Palmer kembali tampil gemilang dengan keterlibatan dalam tiga gol pada pertandingan ini, setelah sebelumnya mencetak dua assist di final Liga Konferensi UEFA. Ia menjadi pemain Chelsea kedua di era Premier League yang mampu berkontribusi pada lebih dari satu gol di beberapa final, setelah Didier Drogba.
Man of The Match – Cole Palmer
Cole Palmer tampil sebagai pemain terbaik dalam laga Chelsea melawan Paris Saint-Germain setelah mencetak dua gol dan memberikan satu assist. Gol pertamanya tercipta di pertengahan babak pertama, disusul gol kedua beberapa menit kemudian. Ia juga memberikan umpan akurat yang berujung pada gol ketiga timnya, memanfaatkan kesalahan lini belakang Paris Saint-Germain.

Penampilan gemilang Cole Palmer tidak hanya berkontribusi besar bagi kemenangan tim, tetapi juga menarik perhatian publik Amerika Serikat, yang sebelumnya sudah melihatnya tampil di berbagai media promosi Chelsea selama turnamen. Kemenangan ini menjadi pencapaian penting bagi klub, sekaligus menandai peran kunci Cole Palmer dalam perkembangan dan kebangkitan Chelsea.
Catatan Pertandingan – Perjalanan Chelsea Menuju Gelar Juara
Chelsea mengawali kompetisi dengan hasil positif di fase grup usai mengalahkan Los Angeles FC dan Esperance de Tunis, meskipun sempat mengalami kekalahan dari Flamengo. Di babak 16 besar, mereka menunjukkan dominasi dengan kemenangan meyakinkan atas Benfica.
Laju impresif berlanjut di perempat final saat berhasil menyingkirkan Palmeiras, diikuti kemenangan atas Fluminense di semifinal. Di partai puncak, Chelsea tampil solid dan menutup turnamen dengan kemenangan telak atas Paris Saint-Germain, memastikan gelar juara dengan performa konsisten sepanjang turnamen.
Pertandingan Berikutnya
Chelsea akan menjamu Crystal Palace di Stamford Bridge dalam pekan pertama Premier League musim 2025/2026 yang digelar pada Agustus mendatang. Di sisi lain, Paris Saint-Germain akan menghadapi Tottenham Hotspur di Bluenergy Stadium untuk perebutan gelar Piala Super UEFA yang digelar pada Agustus mendatang. Jangan ketinggalan sengitnya persaingan di Piala Dunia Antarklub FIFA. Simak terus prediksi kompetisi tersebut di SBOTOP.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan